1.29.2011

Soe Hok Gie, A Young Indonesian Intellectual

Soe Hok Gie (lahir di Djakarta, 17 Desember 1942 – meninggal di Gunung Semeru, 16 Desember 1969 pada umur 26 tahun) adalah salah seorang aktivis Indonesia dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Sejarah tahun 1962–1969.


Ia patut dikenang karena andil dan keterlibatannya dalam mensukseskan perjuangan mahasiswa menghancurkan otoritarianisme kekuasaan orde lama. Ia patut mendapatkan tempat terhormat karena totalitas perjuangan dan sikapnya yang mengagumkan dalam menegakan kebenatan, keadilan dan kemanusiaan. pemikirannya visioner dan memiliki komitmen yang kokoh atas landasan prinsip-prinsip demokrasi dan humanisme. Tulisan-tulisan di diary nya yang mencangkup kalimat-kalimat sajak dan puitis serta pandangan hidup dan kisah perjalanan hidupnya ditemukan dan diterbitkan dengan judul, "Catatan Seorang Demonstran", yang akhirnya dijadikan film pada tahun 2005 oleh Riri Riza dengan judul "Gie".


ini beberapa kata-kata Soe Hok Gie yang gue suka :


“Saya ingin melihat mahasiswa-mahasiswa, jika sekiranya ia mengambil keputusan yang mempunyai arti politis, walau bagaimana kecilnya, selalu didasarkan atas prinsip-prinsip yang dewasa. Mereka yang berani menyatakan benar sebagai kebenaran, dan salah sebagai kesalahan. Dan tidak menerapkan kebenaran atas dasar agama, ormas, atau golongan apapun.”

“Bagiku perjuangan harus tetap ada. Usaha penghapusan terhadap kedegilan, terhadap pengkhianatan, terhadap segala-gala yang non humanis…”

“Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.”

“Saya memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan.”



to end with, be the next Gie and keep the spirit up. make this nation proud by doing good on everything you do. dont let the modernization breaks your mental of nasionalism and patriotism.
keep in mind, youre an indonesian, and you have to be proud of it.
chin up,
TIPANG

No comments:

Post a Comment